langit kosong malam ini
potret langka kota ibu
sembari bintang bertabur tanpa malu
gelegar rindu unjuk diri tak mau kalah
sunyi senyap suara pandemi
paksa manungsa berteman sunyi
lalu abstrak wajahmu samar tampak
ah, berair lagi mata anak
apa kabar makam bapak?
ayo kita ulang, naik pundakmu
biar pekik takut ku menjadi-jadi
supaya ndak ada sisa suara
kala sepi datang menyiksa
mari berbincang berdua-dua
di balkonmu dengan kopi dan asap
kelak besar anakmu nanti
tak sendiri berteman pembunuhmu
Jakarta, 10 April 2020
di bawah super moon,
Jantung hati mu,
W. D. Yudha